Senin, 16 Maret 2009

Prospektif Ekonomi Islam

oleh Sparta

Pada hari ini, senin 16 maret 2009, saya mendapatkan email dari mantan pimpinan saya waktu di Bank BUMN dulu. Beliau menanyakan bagaimana prospektif ekonomi islam dimasa datang. Hal ini terkait dengan keinginan salah satu anaknya yang ingin mendalami ekonomi Islam setelah menyelesaikan pendidikan S1 nya. Berikut ini jawaban yang saya berikan secara sederhana mengenai prospektif ekonomi Islam di masa datang.

Assl mualaikum wr.br
Terima kasih Pak Endiarto atas tanggapan mengenai prospek ekonomi syariah. Krisis global yang terjadi pertengahan tahun 2008 sampai dengan sekarang telah memicu kejatuhan sistem kapitalis yang lebih berlandaskan pada mencari kekayaan sebanyak-banyak tanpa batas di dunia dan tanpa melihat pengorbanan orang lain. Islam telah mengajarkan bahwa berbisnis haruslah menyeimbangkan kepentingan dunia dan akhirat. Harta yang kita miliki sesungguhnya dan sebagai bekal di kampung akhirat adalah harta yang kita berikan untuk kepentingan umat. Untuk kemaslahatan umat yang membutuhkan harta tersebut. Pencapaian harta di dunia tidaklah kekal. Harta yang kekal kita miliki adalah harta yang kita sumbangkan melalui jalan Allah swt dan harta kita ini akan bertambah terus meskipun kita tidak berada didunia fana ini lagi.

Kembali lagi ke sistem ekonomi kapitalis. Krisi global telah membuat dunia barat dan Amerika sadar bahwa sistem kapitalis tidak mampu memberikan kesejahteraan jangka panjang. Mereka saat ini mulai melirik sistem ekonomi islam. Mereka mengakui sistem ini lebih baik dibandingkan dengan sisten kapatilasi. Kinerja perusahaan-perusahaan dan bank yang berbisnis berlandaskan syari Islam lebih baik dibandingkan dengan perusahaan konvensional. Para deposan yang dirugikan oleh ulah spekulan yang menurunkan aset mereka mulai melirik bank islam. Mereka nyakin bahwa dana mereka tidak akan digunakan untuk pembiayaan spekulatif. Kita bisa lihat sekarang ini banyak bank-bank yang dimiliki oleh non muslim mulai menggunakan sistem perbankan syariah (Islam). Begitu juga industri lain seperti asuransi, hotel, investment bank dan sebagainya. Dari data bank indonesia, pertumbuhan perbankan syariah cukup prospektif sejak lima tahun terakhir.

Berdasarkan pertumbuhan indutri yang berbasis syariah cukup tinggi maka kebutuhan tenaga kerja yang menguasai ekonomi islam/perbankan islam dibutuhkan saat ini. Dengan demikian hal ini menjadi trend/ primadona bagi freshgraduate saat ini untuk lebih mendalami ilmu ekonomi Islam. Bila anak bapak berminat untuk mendalami ekonomi Islam tentulah ini tidak salah dan sudah tepat. Hal ini kalau dijalani dengan keinginan dari dalam si anak bukan ikut-ikutan, tentu akan memberikan hasil yang lebih baik. Lebih jelas kebutuhan tenaga yang menguasai ekonomi islam masih tetap tinggi di masa datang.

Saya rasa keinginan anak bapak untuk mendalami ekonomi Islam perlu didukung karena ilmunya telah membawa kepada kebajikan dunia dan akherat.. amien.. sekian dulu pak endi semoga berrkenan.. wassallam sparta

Kamis, 12 Maret 2009

Sisi Lain dari Kehidupan Dosen

oleh Sparta

Rabu tanggal 11 Maret 2009, jam menunjukkan 11.15 wib saya lagi melintas di jalan arteri Simatupang mau menuju kampus. Saat itu saya mendengar di radio FM favorit saya yang mengabarkan bahwa salah seorang tokoh pendidikan Prof Dr. Winarno Surachman sedang dirawat di RSPP Jakarta. Beliau dirawat terkait dengan serangan stroke. Saya sering mendengar nama prof ini sebagai salah satu tokoh pendidikan di Jakarta. Saya ikut bersedih, beliau kena stroke setelah tidak menjabat struktural lagi di kampusnya. Kesedihan saya bertambah lagi setelah mendengar beliau kekurangan dana untuk membiayai sakitnya. Saya terkejut dan heran, kenapa seorang profesor dengan mempuyai jabatan cukup tinggi di kampusnya mengalami kesulitan keuangan di masa pensiunnya? Apa yang terjadi dengan dunia pendidikan kita. Sungguh ini memalukan sekali. Beliau dikenal sangat jujur. Artinya menjadi orang jujur di Indonesia cukup "berisiko" dalam artian materi, tetapi memberkan kedudukan tinggi disisi Allah swt. Dunia ini Fana. Tidak ada yang kekal. mengejar materi di dunia hanya akan menimbulkan derita yang berkepanjangan, tidak akan mencapai titik kepuasan optimal. Meskipun kita akan mengalami kekuranagn secara materi, namun batin kita bahagi dengan menjalani kehidupan yang jujur.

Kembali kepada cobaan yang dihadapi oleh pak prof winarno. Kita lagi-lagi diperlihatkan bagaimana nasib guru dan dosen masih terabaikan. Meskipun sekarang suah ada peningkatan kesejahteraan bagi guru dan dosen melalui tunjangan dosen, namun untuk mendapatkannya tidaklah gampang. Perlu ada uji sertifikasi. Jumlahnya sangat terbatas. Pemilihan dosen yang akan dikutkan dalam uji sertifikasi untuk mendapatkan tunjangan dosen tidak terlepas dari unsur subjektif. Artinya belum semua dosen bisa menikmati dalam waktu lima tahun yang akan datang atau sampai kapan?...

Namun bila dibandingkan dengan profesi lain, dosen memberikan nilai yang sangat tinggi dengan ketenangan dalam menjalani kehidup lebih baik. meskipun secara materi tidak begitu kurang namun tidaklah memberikan harta yang berlimpah. Nasib dosen seperti yang di alami oleh pak prof Winarno sangatlah banyak. Saya yang telah menjalani profesi Dosen sejak tahun 1987 banyak menjumpai teman-teman dosen yang kehidupan tidak begitu mengimbarakan. Masih banyak yang naik angkot pergi kekampus dan ngajar dari satu kampis kekampus lainya. Mereka ini sering disebut dengan "Dosen Ngasong"........ .....Apa bedanya dengan pedagang asongan he..he,.....ini artinya pemerintah dan pemilik lembaga pendidikan tinggi tidak mampu memberikan apresiasi yang baik buat mereka. Masyarakat belum menghargai profesi guru dan dosen. Bandingkan dengan negara tetangga. ............

Rabu, 11 Maret 2009

Brosur Ujian Sertifikasi Akuntansi Syariah yang tidak Syari

oleh Sparta

Bagi teman-teman akuntan yang muslim dan simpatisan akuntan, saya mau ajak diskusi mengenai cara panitia ujian Sertifikasi Akunatansi Syariah dari IAI (ikatan AKuntansi Indonesia) dalam memasarkan produknya. Saya mendapatkan brosur Ujian Sertifikasi Akuntansi Syariah. Karena standar ini berdasarkan syariah, persepsi saya adalah standar ini juga mempedomani semua aktivitasnya berdasarkan al-qur'an dan hadis. Namun persepsi saya ini salah rupanya. Karena brosur tersebut tidak mencerminkan ketentuan syariah ISlam. Hal ini dapat dilihat photo yang dipajang dalam brosur ini adalah wanita karir tanpa penutup aurat (Jilbab). Maaf apakah panaitia SAS tidak tahu bagaimana memmasarkan produk syaraiah dengan baik? atau ada maksud positf dibalik itu yang tidak ada latar belakang lain. saya rasa pencantuman photo wanita kariier dengan baju bukan agamis seperti jilbab kayaknya tidak relevansi dengan tujuan dari SAS itu. apakah dengan ujian SAS ini maka yang lulus ujian akan menjadi seperti yang diphoto itu penampilannya?. kayaknya kurang tepat deh... Mohon panitia memberikan penjelasan mengenai latar belakang dimuatnya photo wanita karier dengan kostum model barat (tidak agamis sesuai syarih ISlam). Menurut hemat saya kalau toh mau menampilkan gambar wanita karier, kenapa tidak menampilkan photo wanita muslim dengan kostum muslim (berpakain menutup aurat seperti Jilbab). Disamping itu, Islam tidak begitu menyukai exploitasi wanita meskipun dalam bentuk photo. Alangkan lebih baiknya menampilkan suasanan bisnis yang syari.

Mohon maaf sebelumnya kalau hal ini jadi kritikan saya. semoga panitia ujian SAS bisa lebih baik lagi dengan mendalami syariah Islam lebih baik terima kasih sebelumnya.

wassallam, sparta

Selasa, 10 Maret 2009

Risiko Perjudian Global - Menunggu Kematian

oleh Sparta

dampak krisis global telah meluas kemana-mana. Sifat serakah, tanpa peduli pada nasib orang kecil, telah membuat kelompok kaya melakukan aktivitas bisnisnya tidak terkendali. Kita dapat melihat sekarang bagaimana dampak keserakahaan mereka terutam yang berasal sistem ekonomi kapitalis yang berasal dari barat. sudah selayaknya kita dapat merenung sebuah tulisan yang diambil dari blog strategik menajamen yang ditulis oleh Yodhia Antariksa dengan judul "Menunggu Citi Bank Menjemput Ajal" sebagai berikut:

Bau kemenyan kematian tampaknya kian merebak disetiap sudut kantor pusat Citibank di New York. Kinerja bisnisnya kian berdarah-darah; membuat segenap raganya terpelanting di tepi jurang kematian yang memilukan. Ibarat seorang pasien, Citibank kini tengah berada di ruang ICU – menatap dirinya menggigil ketakutan dalam bayang-bayang sakaratul maut.Tak heran jika minggu ini harga sahamnya roboh menjadi hanya US$ 1 dollar (!), terjun bebas dari harga US$ 50 sekitar dua tahun silam (itu artinya para pemegang saham Citibank telah kehilangan uangnya hingga 98%). Gedung pencakar langit Citibank yang merebak di seantero kota dunia, termasuk kota Jakarta, selalu berdiri dengan gagah dan sarat dengan aura kemegahan. Namun dibalik kemegahan itu, sesungguhnya tubuh mereka telah tercabik-cabik penuh luka (untuk tahun 2008 lalu saja, mereka menderita kerugian hingga 200 trilyun rupiah; jumlah yang cukup untuk membuat jalan tol memanjang dari Sabang hingga Merauke). Ada dua pelajaran penting yang layak kita kenang dari kisah Citibank yang amat tragis nan memilukan ini. Yang pertama adalah ini : arsitektur keuangan global ternyata telah berubah menjadi sirkuit kasino global, tempat dimana para spekulan berjudi mempertaruhkan modal hingga ribuan trilyun rupiah.

Produk-produk keuangan derivatif nan eksotik diciptakan hanya demi memuaskan hasrat spekulatif para “bandit-bandit keuangan global” yang haus akan keuntungan tanpa batas.Tanpa regulasi antar negara yang terpadu dan ketat, sirkuit perjudian keuangan global itu pada akhirnya berubah menjadi “ajang pembantaian” bagi masyarakat kecil di segenap penjuru langit. Akibat ulah spekulan itu, harga minyak pernah melonjak tak terkira. Dan kini, ketika sirkuit kasino itu ambruk lantaran krisis kredit perumahan, imbasnya telah membuat kenestapaan bagi jutaan penduduk di muka bumi. Mulai dari buruh pabrik tekstil di kota Tangerang hingga petani pisang di kota Santiago, sejak dari pekerja di kota Shanghai hingga penjual kakilima di kota Lisabon.“Global capitalism has destroyed my life…”, demikian jerit pilu seorang penjahit baju dipinggiran kota Mumbai dengan penuh kepedihan.Pelajaran penting yang kedua adalah ini : kebodohan ternyata bukan hanya milik kaum tak berpengetahuan. Para kaum bankir berdasi yang gagah nan necis di pusat kota New York itu ternyata juga benar-benar bodoh. They are really damn stupid people. Mungkin kita jadi sadar, manajemen Citibank sebagai perusahaan kelas dunia itu ternyata juga penuh dengan kekonyolan.Banyak penduduk di kota negara berkembang yang acap dihinggapi rasa minder ketika berhadapan dengan perusahaan multinasional, apalagi perusahan sekaliber Citibank. Kita selalu menganggap mereka memiliki manajemen kelas dunia yang pasti hebat dalam segala hal. Namun tragedi Citibank ini memberi bukti bahwa anggapan itu tak sepenuhnya benar. Kadang, mereka justru lebih konyol dan lebih bodoh dibanding kita.Dulu ketika menjejakkan kaki di tengah keramaian kota Manhattan, saya menatap gedung kantor pusat Citibank dengan penuh rasa masygul. Di antara pendaran lampu-lampu malam yang menghiasi Times Square, saya melihat logo neon besar dengan sebuah kalimat indah berbunyi : Citibank - Citi that Never Sleeps.Kini saya cuma bergumam, mungkin tagline itu sekarang mesti diganti menjadi : Citibank - Citi that Sleeps Forever….....

Kenapa takut diambil

oleh Sparta

Suatu masa kita pasti akan mengalami apa yang kita miliki dan kita sayangi selama ini diambil oleh Allah.. Apabila ini terjadi ada dua hal sikap kita, pertama iklas karena semua milikNya dan kembali kepada Nya dengan mengucapkan Innallillahi Wainallilrajiun... kedua kita menganggap hal ini musibah dan cobaan berat yang kadang-kadang kita tidak pantas menerimanya. Kita suka menyalahkan pihak diluar kita. Sering kita tidak sadar apa yang kita miliki adalah hak kita bukan kewajiban. Padahal semua itu titipan. Cobalah kita renungkan puisi yang ditulis oleh WS Rendra sebagai berikut:

Anugerah Gusti Allah

Seringkali aku berkata,
Ketika orang memuji milikku,bahwa sesungguhnya ini hanya titipan
bahwa mobilku hanya titipanNya
bahwa rumahku hanya titipanNya
bahwa hartaku hanya titipanNya
bahwa putraku hanya titipanNya
Tetapi,mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milikNya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujiankusebut sebagai petaka
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku
seolah keadilan dan kasihNya harus berjalan seperti matematika; aku rajin beribadah, maka
selayaknya derita menjauh dariku, dan nikmatdunia kerap menghampiriku
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, bukan kekasih
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku
Gusti....Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah..."Ketika langit bumi bersatu,
bencana dan keberuntungan sama saja"(WS.Rendra)

Minggu, 08 Maret 2009

standar akuntansi UKM

oleh Sparta

Kemaren hari selasa tanggal 3 maret 2009 saya mengikuti public hearing dari IAI kompartemen standar akuntansi. Public hearing untuk mendengar pendapat atas draft SAK untuk Usaha kecil dan menengah. Anggota tim penyusun dari standar ini hadir sebanyak 10 orang diantaranya Bapak M Yusuf Wibisana, Jan Hoesada, Dudi M Kurniawan, Roy Imam Wirahardja dan ibu Rosita Uli Sinaga. Acara ini bertempat di Hotel Sahid Jaya Sudirman dari jam 14.00 s/d 17.00.
Draft standar akuntansi keuangan Usaha kecil menengah (disingkat SAK UKM) adalah saduran dari IFRS for small and Medium-sized entities dengan beberapa modifikasi. Menurut pak Jan Hoesada, SAK ini kemungkinan akan diubah namanya menjadi SAK Usaha Non Publik). Perubahan nama ini menurut beliau untuk memperluas cakupan SAK ini. Hasil diskusi Publik hearing ini beberapa yang masih dipertanyakan oleh peserta adalah;
  1. Ukuran kriteria UKM tidak jelas dalam SAK tersebut. Ukuran ini sangat penting untuk diperjelas, karena hal ini akan menghindari kerancuan perusahaan mana yang harus meneraapkan SAK ini.
  2. Adanya keharusan kepemilikan ekuitas dalam bentuk saham, padahal kita tahu bahwa sebagian besar UKM tersebut dimiliki oleh perorangan dan kongsi (CV). kepemilikan UKM pada umumnya proprietaryship.
  3. Apabila akan dilakukan perubahan nama menjadi SAK non publik maka SAK ini makin kabur peruntukannya. Karena banyak perusahan non publik (tanpa listing di Pasar Modal) jumlah asetnya sangat besar dan tidak masuk dalam kriteria UKM.
  4. Apakah penyusunan draft ini sudah dilandasi hasil empirik? Hal ini untuk menghindari jangan sampai terjadi SAK ini tidak mencerminkan praktek lapangan sehingga sulit diterapkan. IAI perlu lebih concern terhadap hasil empirik atas praktek UKM sehingga SAK mana yang cocok buat mereka.

Namun demikian secara umum langkah IAI untuk menyusun draft ini yang menghabiskan waktu dua tahun, cukup kita hargai. Direncanakan draft ini akan efektif awal tahun 2010 nanti. Kita berharap dengan adanya SAK ini, maka kita mempunyai dual standar yaitu SAK yang ada selama ini dan ditambah SAK UKM ini, kita dapat mengatasi ketertinggalan dibandingkan dengan Malaysia yang lebih dulu mempunyai standar sejenis ini dan untuk memberikan pelaporan keuangan yang baik bagi UKM di Indonesia. Kita berharap dunia Industri dapat berpartisipasi dalam memberikan masukan SAK ini untuk kesempurnaannya. Sekali lagi selamat buat IAI kompartemen standar akuntansi. (@by sparta)